Rabu, 29 Juni 2011

Jaket Merah dan Tabel Unsur- Unsu (episode 3)


Bosan karena dosen tak datang juga, akhirnya aku melamun sambil mendengarkan temanku bercerita. Nah, pada saat itulah tanpa sengaja aku melihat jaket merah bergerak diantara kerumunan orang di pelataran GKU. Sebenarnya tak ada yang istimewa, mungkin karena jaketnya berwarna merah saja. Anehnya, merahnya pun sangat biasa, tidak menyala. Tapi mataku tak bisa lepas juga, sampai akhirnya jaket merah itu menghilang di balik gedung. Ah...bodo amat.

Kemajuan teknologi memungkinkan orang dapat berkomunikasi tanpa harus bertatap muka langsung. Demikian pula kemajuan teknologi itu menggantikan keberadaan dosenku di kelas. Kami cukup menatapnya, dan beliau tak pernah menatap kami. Kami cukup mendengarkannya, sambil makan biskuit kelapa dan bercerita tentang cinta, sementara dosen kami menjelaskan rumus fisika. Aku cukup mencatat apa yang ditayangkan mesin kotak bernama televisi itu, sementara jeda untuk mendengarkan penjelasan logis mengenai rumusnya ku gunakan untuk menulis cerpen atau mencorat-coret kertas. Ditengah kebosanan itu mataku menatap sesuatu, ” Hiiiiiy.....kok ada si Jaket Merah!!?? Ngapain dia di situ????”

Otakku mengajakku berfikir sejenak. Kayaknya pernah liat. Nah lo siapa? Berfikir positif mengenang masa SMA, aku mengira dia adalah kakak kelasku. Hmm..hmm..hmm.. postur mirip, potongan rambut mirip, tinggi badan mirip, wajah mirip, bahkan se-item -itemnya kulit pun mirip. Oh....senangnya....ada kakak kelasku. Ditengah kerumunan almamater SMA lain, dan aku terdampar sendirian di sini, akhirnya aku menemukan orang seperguruan. Thanks God! Aku terharu. Meski pun aku hanya sempat melihatnya setelah usai upacara bendera, atau ketika berkunjung ke gedung selatan (SMA ku terpisah jalan sehingga ada gedung utara dan gedung selatan), aku merasa bahwa dengan menyebutkan nama almamater kami, dia akan membuka kesempatan untuk berbincang bersama. Huray! Huray! Tralala! Tralala!

Eits! Sepertinya ada yang aneh. Jika memang kesempatanku bertemu kakak kelas ini hanya pada saat upacara dan berkunjung ke gedung selatan....itu artinya....dia kelas tiga pada saat aku kelas satu, dia sudah lulus pada saat aku kelas dua dan menempati gedung selatan juga ( kelas 1, fasilitas olahraga, dan lapangan ada di gedung utara, sementara kelas 2& 3 ada di gedung selatan). Lalu...kenapa dia jadi mahasiswa baru sama dengan aku???? Ah, masa sih? Mungkin ga sih?? Salah ga ya???

Akibat dari rasa penasaran itulah, si Jaket Merah menjadi buruanku. Setiap hari aku berusaha mencarinya di GKU. Setiap kuliah di kelas yang sama, aku memperhatikan gerak- geriknya. Semakin aku berusaha mengingat dan mencocokkan wajahnya dengan ingatanku, semakin aku bingung dan ragu apa benar itu kakak kelasku. Kok semakin lama semakin tidak mirip ya?? Jangan- jangan karena sudah dua tahun tak berjumpa maka wajahnya pun telah berubah. Hohohoho...manusia kan tambah tua. Mencari data pendukung untuk menguatkan dugaanku, aku mulai bertanya pada teman- temanku. Mereka malah ketularan ikut memburu si Jaket Merah. Mereka bahkan melaporka kejadian- kejadian yang berkaitan dengan Jaket Merah padaku. Hingga akhirnya ku ketahuilah namanya dari daftar hadir mahasiswa. JEDER!!!!!!! ” Serius nih namanya ini? Ga salah tulis?” batinku berteriak minta jawaban.

Demikianlah, bahwasanya si Jaket Merah tidak lagi si Jaket Merah. Kini entah bagaimana caranya hal -hal yang mengingatkan namanya muncul dimana- mana. Di toko besi, di koran, di lembar kerja praktikum, dan di tabel unsur- unsur. Terutama di tabel unsur- unsur. Li, Na, K, Rb, Cs, Fr. Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra. Dan seterusnya. Namanya itu menggerogoti otakku. Namanya itu, sangking anehnya, membuat aku semakin penasaran. Namanya itu menghantuiku! Parah!

Kemudian, ketika sudah sampai pada batas kemampuan otakku, aku pun menyerah dan bertanya pada orang yang tepat, memastikan dengan tegas bahwasanya dia kakak kelasku atau bukan. Jawabannya adalah, ”Ga mungkinlah. Dia baru lulus SMA bareng kita kok.”

Tuing....aku pun error seketika.

Yeah. Sejak saat itulah rasanya aku terus memperhatikan dirinya. Tabel unsur unsur menjadi poin khusus yang mengingatkanku padanya. Rasa penasaran mengantarkanku hingga aku menyukainya. Menyukai si Jaket Merah yang ku kira kakak kelasku itu. Hohohoho.....ternyata rasa suka itu ga peduli bagaimana alasannya ya. Bahkan ga peduli walau itu harus mengingatkan pada Li, Na, K, Rb, Cs, Fr, Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra Sc, Y, La, Ac,.....,Xe, Rn.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar